Berbuat Baik pada Orang yang Salah By. Ustadz Seribu Youtube
“Aku tidak menyesali tindakan salah yang aku lakukan. Aku hanya menyesal
telah melakukan hal baik untuk orang yang salah.”
Berbuat baik memang kewajiban semua orang. Melakukannya pun mesti
dilandasi dengan rasa ikhlas. Tapi ada kalanya kamu menyesal saat melakukan
sesuatu untuk seseorang, terlebih jika ia tidak menghargai perbuatan baikmu.
Jangan pernah berpikiran bahwa jika kamu berbuat baik, maka orang lain
akan berbuat baik juga. Dunia tidak berjalan seperti itu. Namun, baiknya
penyesalan itu tak membuatmu berhenti menjadi orang baik, karena semua akan
menuai perbuatannya masing-masing.
Kita sering mendengar ungkapan “sedikit-sedikit, nanti jadi bukit”.
Hal-hal besar tidak selalu lahir dari pekerjaan besar. Hal besar juga bisa
lahir dari hal-hal kecil atau terlihat sepele, tapi lambat-laun menjadi besar.
Yah begitu lah.., memang, kita sering hanya melihat segala sesuatu dari
“hasil”, tapi kita melupakan bahwa yang besar bisa saja lahir dari “proses”
penumpukan yang kecil-kecil atau dianggap sepele atau dianggap tetik bengik.
Tumpukan pasir yang dulunya hanya butir-butir kecil bisa menjadi gunung pasir,
atau bahkan padang pasir luas.
Hal itu juga berlaku dalam kehidupan kita. Kita sering menyepelekan
hal-hal kecil, padahal hal yang kecil itu bernilai, bahkan jika berakumulasi,
hal-hal itu menjadi besar. Sadarkah kita bahwa segelas air putih akan tampak
tidak berarti jika disandingkan dengan minuman mewah lain, tapi air putih bisa
jadi sangat berarti bagi seseorang yang sangat kehausan di tengah terik
matahari.
Perbuatan baik yang kecil sering kita anggap tidak bernilai. Membuang
duri dari tengah jalan menjadi tampak sepele, tapi jika tidak disingkirkan,
akan ada orang yang terluka. Jika perbuatan baik yang tampak sepele sering dilakukan,
ia akan menjadi tumpukan kebaikan yang besar. Sebaliknya, misalnya, mengunjing
orang mungkin bagi kebanyakan kita dianggap sepele, tapi perbuatan kecil itu
akan berdampak negatif secara luas. Bayangkan saja, betapa banyak kepanikan
sosial, isu-isu, desas-desus, stigma, pembentukan opini, bahkan yang meski
faktual, tapi termasuk penggunjingan, akan berdampak besar, dan sistemik di
masyarakat. Tak hanya perbuatan baik yang kecil, melainkan perbuatan jahat yang
juga jika rutin dilakukan, akan berdampak besar. Tidak ada dosa besar,
melainkan dosa-dosa kecil yang selalu dilakukan, demikian dikatakan dalam
ajaran Islam.