10 HAL YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-'ASHR
BY USTADZ FAUZI, M.Pd
Makna surat Al Ashr bisa kita pelajari dengan baik jika anda mau, karena di
dalam Al Qur’an sudah dijelaskan secara rinci mengenai hal tersebut. Alahkah
baiknya sebagai hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa sebaiknya mempelajari serta
mengamalkannya.
Di dalam surat Al Ashr di dalamnya terkandung pesan tersirat mengenai
membebaskan diri dari hal – hal yang merugikan. Berikut firman Allah Swt, bisa
anda simak di bawah ini :
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling
menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi
kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr)
Surat Al ‘Ashr ialah salah satu surat yang ada di dalam Al Qur’an yang
sudah banyak dihafalkan oleh berbagai kaum muslim dengan alasan karena ayatnya
pendek, simpel dan juga sangat mudah untuk dihafalkan.
Tetapi sayangnya, mengenai arti tersirat yang ada di dalamnya sangatlah
sedikit di antara mereka kaum muslimin yang bisa mendapatkan makna serta
memahaminya dengan baik. Walaupun surat termasuk dalam surat yang pendek, namun
ternyata mempunya makna yang terkandung yang sangat dalam.
Oleh karena itulah Imam Asy Syafi’i rahimahullah akhirnya mengungkapkan
pendapatnya :
”Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan
mencukupi untuk mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/499)
Selanjutnya dari pendapat Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin
rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini
telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah
dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua
itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa
mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal apabila mendengar
atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya
dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut
dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar
menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar.” (Syarh
Tsalatsatul Ushul)
Berikut penjelasan mengenai makna yang terkandung di dalamnya :
1. Iman Yang Dilandasi Dengan Ilmu Pengetahuan
Di dalam surat ini Allah Swt menyampaikan penjelasannya bahwa seluruh
manusia yang memang benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian disini
mempunyai maksud yang ada dalam ayat ini bisa saja bersifat mutlak, artinya
manusia akan merugi di dunia dan juga di akhirat, tidak akan memperoleh suatu
kenikmatan dan tentunya mereka akan mendapatkan tempat khusus yakni dimasukkan
ke dalam neraka.
Mungkin bisa jadi mereka hanya akan mengalami suatu kerugian itu dari satu
sisi saja. Oleh sebab itulah, maka di dalam surat Al Ashr Allah menjelaskan
bahwa kerugian – kerugian yang pasti akan didapatkan oleh para umat manusia
terkecuali mereka yang mempunyai empat kategori yang sudah dibahas di dalam
surat tersebut. (Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934)
Kategori pertama yakni mengenai beriman kepada Allah Swt. Mengenai keimanan
disini tidak akan bisa terwujud tanpa adanya ilmu di dalamnya. Karena keimanan
bisa dikatakan sebagai cabang dari ilmu itu sendiri dan kemudian keimanan tidak
bisa menjadi sempurna apabila tanpa adanya ilmu.
Ilmu yang dimaksud di atas ialah ilmu agama. Sebagai seorang muslim anda
tentunya mempunyai kewajiban untuk memahami dan juga mempelajari dari setiap
ilmu yang diperlukan oleh seorang mukallaf mengenai berbagai masalah yang mereka
tengah hadapi khususnya permasalahan agamanya.
Seperti halnya mengenai prinsip – prinsip keimanan dan juga
syari’at-syari’at Islam. Bermacam – macam lmu yang mengulas tentang kewajiban
yang harus mereka hindari berupa sesuatu yang memang diharamkan, kemudian hal
apa saja yang mereka perlukan di dalam mu’amalah dan masih banyak lagi.
Berikut sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
”Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR.
Ibnu Majah nomor 224)
”Seorang wajib menuntut ilmu yang bisa membuat dirinya mampu
menegakkan agama.” (Al Furu’ 1/525)
Berikut firman Allah mengenai hal ini :
”Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Quran itu dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang
Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.”(Asy Syuura: 52)
2. Mengamalkan Ilmu yang Kita Punyai dan Ketahui
Hal ini dijelaskan di dalam Hadits, anda bisa simak di bawah ini :
”Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat
mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang
alim.” (Dikutip dari Hushul al-Ma’mul).
”Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti
hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu
tersebut.” (HR. Ad Darimi nomor 537 dengan sanad shahih).
3. Berdakwah di Jalan yang Allah Ridhoi
Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an dan Hadits, anda bisa simak di bawah
ini :
“Katakanlah, “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku
tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS.
Yusuf: 108).
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fushshilat :
33)
”Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian, hingga ia senang
apabila saudaranya memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR. Bukhari nomor 13)
4. Banyak Bersabar Dalam Melakukan Proses Dakwah
Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an, anda bisa simak di bawah ini :
”Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) para rasul sebelum kamu, akan
tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan)
terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka” (QS. Al-An’am : 34).
”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).” (QS. Luqman :17)
5. Mereka yang Beramal Sholeh
Mereka – mereka yang beramal sholeh tidak tergolong dalam orang – orang
yang merugi seperti yang dijelaskan dalam surat Al Ashr. Amal sholeh disini
ialah perbuatan yang baik dari segi lahir maupun dari segi batin. Mengamalkan
semua yang diwajibkan dan disunahkan oleh Allah Swt.
Baca juga :
6. Mereka yang Saling Menasehati dan Mengingatkan
Dalam Kebaikan
Saling menasehati dan juga mengingatkan antara umat muslim terutama dalam
hal kebaikan bukanlah tergolong dalam hal yang merugikan seperti yang
dijelaskan di dalam surat Al Ashr. Justru anda akan menjadi pribadi yang jauh
lebih baik karena sering mengingatkan (mengamalkan kebaikan) kepada orang lain.
7. Mereka yang Saling Menasehati Mengenai Kesabaran
Saling menasehati antara umat muslim terutama dalam hal kebaikan bukanlah
termasuk dalam hal yang merugikan seperti yang dijelaskan di dalam surat Al
Ashr. Justru anda akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik karena sering
menasehati (mengamalkan kebaikan) mengenai bagaimana cara bersabar dan
menghadapi masalah kepada orang lain.
8. Sukses Pada Diri Sendiri dan Juga Untuk Orang Lain
”Maka dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat
menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir
(berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan
menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian
dan mendapatkan keuntungan yang besar.” (Taisiir Karimir
Rohmaan hal. 934)
9. Mengajarkan Tentang Keikhlasan
Sebagaimana sesuai dengan firman Allah : “Sesungguhnya Kami
menurunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka
sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. az-
Zumar [39] : 22)
10. Mengikuti Ajaran Rasulullah Saw
Sebagaimana sesuai dengan firman Allah : “… apa saja yang diberikan
Rasul kepadamu, maka ; terimalah, dan apa yarvg dilarangnya bagirnu, maka
tihggalkanlah. dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukuman-Nya.” (QS. al-Hasyr [56] : 7)
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai makna surat Al Ashr di atas
yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan bisa membantu
memudahkan dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.
Sehingga nantinya mungkin bias dijadikan sebagai bahan referensi yang bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari dan menambah wawasan bagi anda.
Sampai disini dulu ya artikel kali yang membahas mengenai makna surat Al Ashr.
Semoga bisa bermanfaat bagi anda dan terima kasih sudah meluangkan sedikit
waktu untuk membaca artikel saya ini.