Senin, 31 Desember 2018

Meski dalam keadaan sakit Ustadz Fauzi Lubis tetap mengisi Mabit dan Zikir di MTP

assalamu alaikum ww
seminggu sebelum tanggal 31 desember saya di telpon
dringggggg... dring............
telpon saya berbunyi
hallo salam
lalu saya jawab, waalaikum salam ww

MTP : ini Ustadz Fauzi ya,,,,,
SAYA : YA dengan saya sendiri

MTP: mf ya ustadz menggangu waktunya. gini ustadz rencana kami mau ngundang ustadz ke                  MTP  tgl 31 desember besok untuk mabit dan zikir bersama sekalian muhasabah
SAYA: in sya Allah saya akan datang kalo ada kesehatan

MTP: oya terimakasih ya ustadz kami tunggu ustadz di MTP
SAYA: Ya in sya Allah

waktu pun berlalu tibatiba tanggal 31 siang saya sakit dan demam
lalu saya konfirmasi panitia

SAYA : assalamu alaikum
MTP : wa alaikum salam ww

SAYA : ni saya ustadz Fauzi Lubis
MTP : owh ya ustadz

SAYA : saya sedag sakit , demam. nanti saya utus pengganti saya ceramah pada acara kita
MTP :  owhmmmmm kami berharap ustadz yang ngisi kami sudah buat acara husus utk ustadz

SAYA : gimana ya,
MTP : gini z ustadz kami antar jemput ustadz ke rumah yang penting tetap ustdaz. kami takut kawan kawan nanti ikut ikutan merayakan tahun baru kalo tidak ada acara

SAYA : owhhh ya lah kalau begitu doakan saya biar agak mendingan ya
MTP : ya ustdaz siap....

mereka pun datang beramai ramai menjemput saya,,,,
setelah saya tiba saya lihat semua yang hadir adalah anak muda yang luar biasa.
alahamdulillah dengan adanya acara mereka tidak keluyurasn malam tahun baru...
kami pun mabit..mengaji, muhasabah dan zikir..
No miras
no kemabng api
no terompet




Minggu, 09 Desember 2018

Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam



Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana
 
Oh guru...
Engkau pahlawanku...
Engkau bungaku...
Engkau penyejuk hatiku...

Oh guru...
Engkau bak hujan..
Yang kadang-kadang turun...
Karena kepintaranmu...

Oh guru....
Aku bisa pintar..
Karena ilmu yang kau berikan...

Oh guru...
Aku tidak bisa membalas kebaikanmu...
Karena kau pantas disebut..
Dengan pahlawan tanpa tanda jasa.
Bagaikan cahaya di gelap malam
Bagaikan tetes embun di padang gersang
Kehadiranmu..
Leburkan ilmu dalam benakku

Guruku..
Kasih sayang,
ketulusan Kelembutanmu..
tanpa pamrih
Kau memimbingku
Dari tak tahu apa-apa
Kini aku hampir tahu segalanya
Guruku
Padamu aku berguru
....
Dia..
Dia yang mengajariku selama ini
Dia yang menjadikanku seperti ini
Dia yang rela dititipkan seorang aku..
Benda kosong melompong yang saat itu hanya penuh nafsu..

Lalu..
Ia anggap diriku layaknya selembar kertas putih
Dilukisnya warna-warna damai nan berarti
Putih, agar diriku berpikiran jernih
Emas, agar diriku bersinar cerah
Dan merah, agar hatiku penuh dengan semangat yang membara

Dan kini aku pun mengerti..
Dirinya yang telah membuat diriku penuh isi
Yang membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Dan yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi

Suatu saat nanti, aku akan kembali padanya..
Membalas budinya..

Melukiskan beribu pelangi yang pantas ia banggakan
Allah ciptakan matahari ,

yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku......

Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu

Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.

Allah ciptakan bunga yang begitu harum ,
seperti halnya engkau bu guru

yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan belajar disekolah. 

Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan

Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu

Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau.. langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.



rahmad fauzi lubis