Rabu, 29 September 2021

Ustadz Seribu Youtube.. Rahmad Fauzi Lubis.M.Pd.

 

























MAKNA DIBALIK KATA NIKAH 


Nikah (نكاح) terdiri dari empat huruf yakni:

1. Nun (ن)

2. Kaf (ك)

3. Alif (ا)

4. Ha’ (ح) 


1. Huruf ن

Nun adalah singkatan dari nikmat (نعمة). Pernikahan sesungguhnya adalah sebuah nikmat. Nikmat yang besar. Mulai dari akad nikah, malam pertama hingga keseluruhan masa berkeluarga adalah nikmat. 


2. Huruf ك

Kaf adalah singkatan dari karamah (كرامة) kemuliaan. Segala sesuatu yang dilakukan ketika dia sudah menikah akan menjadi mulia dengan sendirinya. Misalkan saja dalam masalah sholat: 


(فيض القدير شرح الجامع الصغير ج ٤ ص ٤٩)

4473 - (ركعتان من المتزوج أفضل من سبعين ركعة من الأعزب)

لعل وجهه أن المتزوج مجتمع الحواس والأعزب مشغول بمدافعة الغلمة وقمع الشهوة فلا يتوفر له الخشوع الذي هو روح الصلاة 


"Dua rakaat dari seorang yang sudah menikah lebih utama dibandingkan dari 70 rakaatnya orang yang bujang. 


Dimungkinkan sisi keutamaanya adalah seorang yang sudah menikah terkumpul segala indera dan fokusnya, sementara yang masih bujang senantiasa tersibukkan diri dengan mengekang gelora birahinya sehingga kesempatan khusyu' yang menjadi jiwa sholat tidak terpenuhi. 


3. Huruf ا

Alif adalah singkatan dari ulfah (ألفة) yang bermakna kasih sayang. Sebab didalam pernikahan haruslah ada hubungan kasih sayang diantara keduanya. Pernikahan tanpa kasih sayang pastilah akan gagal. Maka dari itulah, Allah SWT menciptakan pasangan kita dari jenis sendiri agar tercipta rasa ketenangan dan kasih sayang, firman Allah SWT: 


وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً 


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang." 


4. Huruf ح

Ha’ adalah singkatan dari hikmah (حكمة) sebab menikah itu banyak hikmahnya. Mulai dari hikmah psikologis, hikmah medis, hingga hikmah sosial. Di antara hikmah pernikahan adalah agar menjaga pandangan dari perbuatan maksiat, seperti sabda Rasulullah ﷺ : 


يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ 


Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kalian sudah mampu membiayai pernikahan, maka hendaknya dia menikah, karena hal itu lebih menjaga pandangan (dari kemaksiatan) dan lebih memelihara kemaluan. 


_Menurut Imam An-Nawawi kata الشباب itu bermakna seseorang yang sudah baligh dan belum mencapai umur 30 tahun, dikhususkan khitob tersebut kepada pemuda sebab umumnya adanya keinginan kuat untuk menikah ada pada diri mereka._ 


Ada pula yang mengatakan ha’ dalam lafadz Nikah adalah singkatan dari hirosah dan himayah (حراسة و حماية) yang berarti menjaga, saling menjaga antara satu sama lain seperti ibarat dalam firman Allah SWT: 


”هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ” 


“Istri-istri adalah pakaian untuk kalian. Demikian pula kalian merupakan pakaian untuk mereka”. 


Maka ibarat pakaian, suami dan istri harus saling menutupi aib masing-masing, saling melindungi dari perbuatan zina, saling memahami satu sama lain, serta saling melengkapi dari sesuatu yang masih kurang diantara mereka berdua. 


Wallâhu A'lam 


اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وآله وصحبه أجمعين.


Ustadz Seribu Youtube Rahmad













 

Akun resmi Ustadz Seribu YoutubE Rahmad Fauzi Lubis

MARI BERGABUNG DENGAN akun resmi USTAZ RAHMAD FAUZI LUBIS 







Jadikan smart phone kita sebagai sarana untuk mempermudah kita mendapatkan ilmu, meningkatkan ibadah serta mempererat ukhuwah.

Tonton  dan dapatkan Hikmah Ustadz Rahmad Fauzi Lubis  dalam bentuk vidio 


Klik link

https://youtube.com/channel/UCGkj_BlV897k3gsrJZr3p2g 


Sampaikan kepada yang lain, sebab Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya." (HR. Imam Muslim)

Ustadz Seribu Youtube 

Profil biodata lengkap Ustadz Seribu YouTube. Rahmad Fauzi Lubis

 

Biografi Ustadz Rahmad Fauzi Lubis Murid Kesayangan Ustadz Bangkok yang kini Populer dan Viral di Yutub

Rabu, 15 April 2020 22:04

   








Ustadz Fauzi Lubis yang kini banyak muncul di Youtube.

Samawat.CO.ID - Biodata dan profil lengkap Ustadz Rahmad Fauzi Lubis kini banyak dicari netizen (warganet).

Ustaz Fauzi Lubis adalah santri kesayangan  ulama karismatik, Buya Hasan Tanjung Lc, yang kini sangat populer dan viral di YuTub

Lalu siapa sebenarnya sosok Ustadz Fauzi Lubis Da'i Muda Milenial Moderat kocak yang kini menjadi primadona di YuTub?

Ustadz Rahmad Fauzi Lubis atau lebih dikenal dengan Ustadz Fauzi Lubis adalah salah satu Da'i Muda  (NU) yang berasal dari Desa Manegen, Kec. Padang Sidempuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumutra Utara, Indonesia, Dunia.

Ustadz Fauzi Lubis dikenal sebagai salah satu Dosen Muda sekaligus Da'i Milenial  yang mampu mampu memberikan warna tersendiri dalam dakwah beliau dan kini menetap dikota Pekanbaru Riau.

Dilansir Samawat.co.id dari situs blabla. Pekanbaru yang berjudul Fauzi Lubis: Dalam pengabdian. Adalah terpilih menjadi Dosen terbaik pada tahun 2019.

Ustadz Fauzi Lubis merupakan salah satu Muballigh yang bergelar Magister ( yang berpendidikan S2) tercatat sebagai Da'i Resmi dengan index 932 di MDI (Majelis Dakwah Islamiyah) kota Pekanbaru.

Pada sebuah kesempatan Prof  Khairunnas  berkata, “Ust Fauzi ini bisa menyampaikan tausyiah dengan humor namun tetap padat dengan materi.

Ustadz Fauzi Lubis keturunan Namora Pande Bosi, Profesi ayahnya seorang Pandai Besi, Saparuddin Lubis dari Desa Manegen, Psp Tenggara, Kota Psp, Sumut, sebuah desa yang terletak di perbatasan antara Psp dan Batang Angkola.

Dari silsilah keluarga ayah, dari buyut hingga generasi keempat kini merupakan orang orang yang agamis.

Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Ustadz Fauzi Lubis merupakan silsilah kelurga Besar Parsalakan, Ibunya berasal dari Desa Rimba Soping, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Padang Sidempuan.






Pendidikan

Ustadz Fauzi Lubis sejak kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya sendiri.

Di usia yang masih sangat belia, ia telah mengkhatamkan al-Quran dari gurunya yang waktu itu ngaji ke rumah guru yang bersangkutan.

Memang, dari kecil sudah nampak kecondongannya ke agama dan cinta relegius
Tercatat bahwa ustadz Fauzi Lubis masuk  Sekolah Dasar SDN 005 Manegen dan SDN 01 Rimba soping.

Menginjak usia remaja , ayahnya memasukkannya ke Pondok Pesantren Al- Anshor, asuhan Buya H. Sahdi Lubis, Lc. yang berada di Desa Manunggang Kec Psp Tenggara, Kota Psp. Sekitar 10 km arah Padang Sidempuan dari Mandailing.

Di Al-Anshor inilah Ustadz Fauzi terlihat sangat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits dan tafsir.

Saat mondok di sana pula ustadz fauzi belajar mendalami dirosah sastra.

Tapi Ustadz Fauzi tak lama dipondok ini, karena masih merasa kehausan ilmu ustadz fauzi memutuskan untuk hijrah kepondok Pesantren Syeikh Mhd Baqi Babussalam Basilam baru. Dibawah pengasuh Ustadz H.Asri Arifin, SH. yang Guru besarnya ketika itu adalah Buya Ma'badil Juhani atau yang sering kami sebut Buya basilam.

Dalam berbagai kesempatan, ia sering mendampingi gurunya Ustadz H. Hasan Tanjung, Lc.

Mulai dari sekadar berbincang santai, sampai mengawani Ustadz Hasan Tanjung Lc berceramah kemana mana dari kta hingga pelosok terpencil. Yg memang ketika itu tahun 2004 Usatz Hasan  sudah terkenal sebagai ustadz kondang, namun ketika itu belum ada yang masuk media.

Pada suatu ketika Ustadz Hasan Tanjung Lc menguji Ustadz Fauzi Lubis, ketika protokol sudah memanggil penceramahnya,  Ustadz Hasan tanjung lantas menyuruh ustadz Fauzi saja yg berceramah. Tanpa ada membantah Ustadz Fauzi pun berceramah sangat piawai membius jamaah, layaknya Ustadz Hasan Tanjung Lc. Sehingga taulah Ustadz Hasan bahwa Ustadz Fauzi memiliki bakat yang sangat hebat dalam berceramah.

Selain itu  juga kerap dijadikan contoh teladan oleh guru gurunya. Ustadz Fauzi selalu menyampaikan ceramah saat hari hari besar di Pondok baik dalam bahasa arab maupun bahasa indonesia.

Setelah Jago ceramah, diangkat menjadi guru Kaligrafi di Pondok, atas arahan ayahandanya beliau kembali lagi berhijrah ke Pondok Pesantren Darul Ikhlash Dalan Lidang Panyabungan di Mandailing Natal.

Gairah Tholabul Ilminya semakin meningkat, beliau dikenal sebagai singa podium dipondoknya, karena meraih juara 1 pidato ketika itu. Selain menjadi santri di Pondok Darul Ikhlash, beliau juga aktif belajar dan berMuzakaroh di Pondok Pesantren Musthofawiyah Purba baru.

Setelah selesai pendidikanya dipondok beliau hijarah lagi menuju kota Pekanbaru dan kuliyah mengambil jurusan tarbiyah di UIN Suska Riau dengan berbekal serta terbatas dan tinggal diMasjid.

Dengan penuh kesabaran dan memiliki mental baja maka 2014 beliau menyelesaikan pendidikan Starata satunya(S1) dengan Prestasi yang Best Ob The Best sangat mengagumkan.

Tidak sampai 7 bulan setelah selesai S1 maka Ustadz Fauzi Lubis pun bertekat bulat untuk mengambil S2 di Universitas yang sama, Selama S2 beliau sangat sederhana, menjadi Imam, berceramah dimana mana demi untuk bisa menyelesaiakn kuliyahnya. Alhamdulillah harapan manis itupun tercapai tahun 2016 beliaupun diberikan gelar Magister Pendidikan... dan sekarang  beliau adalah Dosen disalah di berbagai kampus di Propinsi Riau...
Jadi nama panjang beliau
Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd.I.MPd.




Riwayat hidup Ustadz Rahmad Fauzi Lubis S. Pd.I..M.Pd.

 



Biografi Ustadz Rahmad Fauzi Lubis Murid Kesayangan Ustadz Bangkok yang kini Populer dan Viral di Yutub

Rabu, 15 April 2020 22:04

   


Ustadz Fauzi Lubis yang kini banyak muncul di Youtube.

Samawat.CO.ID - Biodata dan profil lengkap Ustadz Rahmad Fauzi Lubis kini banyak dicari netizen (warganet).

Ustaz Fauzi Lubis adalah santri kesayangan  ulama karismatik, Buya Hasan Tanjung Lc, yang kini sangat populer dan viral di YuTub

Lalu siapa sebenarnya sosok Ustadz Fauzi Lubis Da'i Muda Milenial Moderat kocak yang kini menjadi primadona di YuTub?

Ustadz Rahmad Fauzi Lubis atau lebih dikenal dengan Ustadz Fauzi Lubis adalah salah satu Da'i Muda  (NU) yang berasal dari Desa Manegen, Kec. Padang Sidempuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumutra Utara, Indonesia, Dunia.

Ustadz Fauzi Lubis dikenal sebagai salah satu Dosen Muda sekaligus Da'i Milenial  yang mampu mampu memberikan warna tersendiri dalam dakwah beliau dan kini menetap dikota Pekanbaru Riau.

Dilansir Samawat.co.id dari situs blabla. Pekanbaru yang berjudul Fauzi Lubis: Dalam pengabdian. Adalah terpilih menjadi Dosen terbaik pada tahun 2019.

Ustadz Fauzi Lubis merupakan salah satu Muballigh yang bergelar Magister ( yang berpendidikan S2) tercatat sebagai Da'i Resmi dengan index 932 di MDI (Majelis Dakwah Islamiyah) kota Pekanbaru.

Pada sebuah kesempatan Prof  Khairunnas  berkata, “Ust Fauzi ini bisa menyampaikan tausyiah dengan humor namun tetap padat dengan materi.

Ustadz Fauzi Lubis keturunan Namora Pande Bosi, Profesi ayahnya seorang Pandai Besi, Saparuddin Lubis dari Desa Manegen, Psp Tenggara, Kota Psp, Sumut, sebuah desa yang terletak di perbatasan antara Psp dan Batang Angkola.

Dari silsilah keluarga ayah, dari buyut hingga generasi keempat kini merupakan orang orang yang agamis.

Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Ustadz Fauzi Lubis merupakan silsilah kelurga Besar Parsalakan, Ibunya berasal dari Desa Rimba Soping, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Padang Sidempuan.






Pendidikan

Ustadz Fauzi Lubis sejak kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya sendiri.

Di usia yang masih sangat belia, ia telah mengkhatamkan al-Quran dari gurunya yang waktu itu ngaji ke rumah guru yang bersangkutan.

Memang, dari kecil sudah nampak kecondongannya ke agama dan cinta relegius
Tercatat bahwa ustadz Fauzi Lubis masuk  Sekolah Dasar SDN 005 Manegen dan SDN 01 Rimba soping.

Menginjak usia remaja , ayahnya memasukkannya ke Pondok Pesantren Al- Anshor, asuhan Buya H. Sahdi Lubis, Lc. yang berada di Desa Manunggang Kec Psp Tenggara, Kota Psp. Sekitar 10 km arah Padang Sidempuan dari Mandailing.

Di Al-Anshor inilah Ustadz Fauzi terlihat sangat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits dan tafsir.

Saat mondok di sana pula ustadz fauzi belajar mendalami dirosah sastra.

Tapi Ustadz Fauzi tak lama dipondok ini, karena masih merasa kehausan ilmu ustadz fauzi memutuskan untuk hijrah kepondok Pesantren Syeikh Mhd Baqi Babussalam Basilam baru. Dibawah pengasuh Ustadz H.Asri Arifin, SH. yang Guru besarnya ketika itu adalah Buya Ma'badil Juhani atau yang sering kami sebut Buya basilam.

Dalam berbagai kesempatan, ia sering mendampingi gurunya Ustadz H. Hasan Tanjung, Lc.

Mulai dari sekadar berbincang santai, sampai mengawani Ustadz Hasan Tanjung Lc berceramah kemana mana dari kta hingga pelosok terpencil. Yg memang ketika itu tahun 2004 Usatz Hasan  sudah terkenal sebagai ustadz kondang, namun ketika itu belum ada yang masuk media.

Pada suatu ketika Ustadz Hasan Tanjung Lc menguji Ustadz Fauzi Lubis, ketika protokol sudah memanggil penceramahnya,  Ustadz Hasan tanjung lantas menyuruh ustadz Fauzi saja yg berceramah. Tanpa ada membantah Ustadz Fauzi pun berceramah sangat piawai membius jamaah, layaknya Ustadz Hasan Tanjung Lc. Sehingga taulah Ustadz Hasan bahwa Ustadz Fauzi memiliki bakat yang sangat hebat dalam berceramah.

Selain itu  juga kerap dijadikan contoh teladan oleh guru gurunya. Ustadz Fauzi selalu menyampaikan ceramah saat hari hari besar di Pondok baik dalam bahasa arab maupun bahasa indonesia.

Setelah Jago ceramah, diangkat menjadi guru Kaligrafi di Pondok, atas arahan ayahandanya beliau kembali lagi berhijrah ke Pondok Pesantren Darul Ikhlash Dalan Lidang Panyabungan di Mandailing Natal.

Gairah Tholabul Ilminya semakin meningkat, beliau dikenal sebagai singa podium dipondoknya, karena meraih juara 1 pidato ketika itu. Selain menjadi santri di Pondok Darul Ikhlash, beliau juga aktif belajar dan berMuzakaroh di Pondok Pesantren Musthofawiyah Purba baru.

Setelah selesai pendidikanya dipondok beliau hijarah lagi menuju kota Pekanbaru dan kuliyah mengambil jurusan tarbiyah di UIN Suska Riau dengan berbekal serta terbatas dan tinggal diMasjid.

Dengan penuh kesabaran dan memiliki mental baja maka 2014 beliau menyelesaikan pendidikan Starata satunya(S1) dengan Prestasi yang Best Ob The Best sangat mengagumkan.

Tidak sampai 7 bulan setelah selesai S1 maka Ustadz Fauzi Lubis pun bertekat bulat untuk mengambil S2 di Universitas yang sama, Selama S2 beliau sangat sederhana, menjadi Imam, berceramah dimana mana demi untuk bisa menyelesaiakn kuliyahnya. Alhamdulillah harapan manis itupun tercapai tahun 2016 beliaupun diberikan gelar Magister Pendidikan... dan sekarang  beliau adalah Dosen disalah di berbagai kampus di Propinsi Riau...
Jadi nama panjang beliau
Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd.I.MPd.










Biografi Ustadz Seribu Youtube Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd.I.M.Pd.

 


Biografi Ustadz Rahmad Fauzi Lubis Murid Kesayangan Ustadz Bangkok yang kini Populer dan Viral di Yutub 


Rabu, 15 April 2020 22:04 


   









Ustadz Fauzi Lubis yang kini banyak muncul di Youtube. 


Samawat.CO.ID - Biodata dan profil lengkap Ustadz Rahmad Fauzi Lubis kini banyak dicari netizen (warganet). 


Ustaz Fauzi Lubis adalah santri kesayangan  ulama karismatik, Buya Hasan Tanjung Lc, yang kini sangat populer dan viral di YuTub 


Lalu siapa sebenarnya sosok Ustadz Fauzi Lubis Da'i Muda Milenial Moderat kocak yang kini menjadi primadona di YuTub? 


Ustadz Rahmad Fauzi Lubis atau lebih dikenal dengan Ustadz Fauzi Lubis adalah salah satu Da'i Muda  (NU) yang berasal dari Desa Manegen, Kec. Padang Sidempuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumutra Utara, Indonesia, Dunia. 


Ustadz Fauzi Lubis dikenal sebagai salah satu Dosen Muda sekaligus Da'i Milenial  yang mampu mampu memberikan warna tersendiri dalam dakwah beliau dan kini menetap dikota Pekanbaru Riau. 


Dilansir Samawat.co.id dari situs blabla. Pekanbaru yang berjudul Fauzi Lubis: Dalam pengabdian. Adalah terpilih menjadi Dosen terbaik pada tahun 2019. 


Ustadz Fauzi Lubis merupakan salah satu Muballigh yang bergelar Magister ( yang berpendidikan S2) tercatat sebagai Da'i Resmi dengan index 932 di MDI (Majelis Dakwah Islamiyah) kota Pekanbaru. 


Pada sebuah kesempatan Prof  Khairunnas  berkata, “Ust Fauzi ini bisa menyampaikan tausyiah dengan humor namun tetap padat dengan materi. 


Ustadz Fauzi Lubis keturunan Namora Pande Bosi, Profesi ayahnya seorang Pandai Besi, Saparuddin Lubis dari Desa Manegen, Psp Tenggara, Kota Psp, Sumut, sebuah desa yang terletak di perbatasan antara Psp dan Batang Angkola. 


Dari silsilah keluarga ayah, dari buyut hingga generasi keempat kini merupakan orang orang yang agamis. 


Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Ustadz Fauzi Lubis merupakan silsilah kelurga Besar Parsalakan, Ibunya berasal dari Desa Rimba Soping, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Padang Sidempuan.







Pendidikan 


Ustadz Fauzi Lubis sejak kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya sendiri. 


Di usia yang masih sangat belia, ia telah mengkhatamkan al-Quran dari gurunya yang waktu itu ngaji ke rumah guru yang bersangkutan. 


Memang, dari kecil sudah nampak kecondongannya ke agama dan cinta relegius

Tercatat bahwa ustadz Fauzi Lubis masuk  Sekolah Dasar SDN 005 Manegen dan SDN 01 Rimba soping. 


Menginjak usia remaja , ayahnya memasukkannya ke Pondok Pesantren Al- Anshor, asuhan Buya H. Sahdi Lubis, Lc. yang berada di Desa Manunggang Kec Psp Tenggara, Kota Psp. Sekitar 10 km arah Padang Sidempuan dari Mandailing. 


Di Al-Anshor inilah Ustadz Fauzi terlihat sangat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits dan tafsir. 


Saat mondok di sana pula ustadz fauzi belajar mendalami dirosah sastra. 


Tapi Ustadz Fauzi tak lama dipondok ini, karena masih merasa kehausan ilmu ustadz fauzi memutuskan untuk hijrah kepondok Pesantren Syeikh Mhd Baqi Babussalam Basilam baru. Dibawah pengasuh Ustadz H.Asri Arifin, SH. yang Guru besarnya ketika itu adalah Buya Ma'badil Juhani atau yang sering kami sebut Buya basilam. 


Dalam berbagai kesempatan, ia sering mendampingi gurunya Ustadz H. Hasan Tanjung, Lc. 


Mulai dari sekadar berbincang santai, sampai mengawani Ustadz Hasan Tanjung Lc berceramah kemana mana dari kta hingga pelosok terpencil. Yg memang ketika itu tahun 2004 Usatz Hasan  sudah terkenal sebagai ustadz kondang, namun ketika itu belum ada yang masuk media. 


Pada suatu ketika Ustadz Hasan Tanjung Lc menguji Ustadz Fauzi Lubis, ketika protokol sudah memanggil penceramahnya,  Ustadz Hasan tanjung lantas menyuruh ustadz Fauzi saja yg berceramah. Tanpa ada membantah Ustadz Fauzi pun berceramah sangat piawai membius jamaah, layaknya Ustadz Hasan Tanjung Lc. Sehingga taulah Ustadz Hasan bahwa Ustadz Fauzi memiliki bakat yang sangat hebat dalam berceramah. 


Selain itu  juga kerap dijadikan contoh teladan oleh guru gurunya. Ustadz Fauzi selalu menyampaikan ceramah saat hari hari besar di Pondok baik dalam bahasa arab maupun bahasa indonesia. 


Setelah Jago ceramah, diangkat menjadi guru Kaligrafi di Pondok, atas arahan ayahandanya beliau kembali lagi berhijrah ke Pondok Pesantren Darul Ikhlash Dalan Lidang Panyabungan di Mandailing Natal. 


Gairah Tholabul Ilminya semakin meningkat, beliau dikenal sebagai singa podium dipondoknya, karena meraih juara 1 pidato ketika itu. Selain menjadi santri di Pondok Darul Ikhlash, beliau juga aktif belajar dan berMuzakaroh di Pondok Pesantren Musthofawiyah Purba baru. 


Setelah selesai pendidikanya dipondok beliau hijarah lagi menuju kota Pekanbaru dan kuliyah mengambil jurusan tarbiyah di UIN Suska Riau dengan berbekal serta terbatas dan tinggal diMasjid. 


Dengan penuh kesabaran dan memiliki mental baja maka 2014 beliau menyelesaikan pendidikan Starata satunya(S1) dengan Prestasi yang Best Ob The Best sangat mengagumkan. 


Tidak sampai 7 bulan setelah selesai S1 maka Ustadz Fauzi Lubis pun bertekat bulat untuk mengambil S2 di Universitas yang sama, Selama S2 beliau sangat sederhana, menjadi Imam, berceramah dimana mana demi untuk bisa menyelesaiakn kuliyahnya. Alhamdulillah harapan manis itupun tercapai tahun 2016 beliaupun diberikan gelar Magister Pendidikan... dan sekarang  beliau adalah Dosen disalah di berbagai kampus di Propinsi Riau...

Jadi nama panjang beliau

Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd.I.MPd.






Islam tapi tidak Islamiy

 






























*ISLAM TAPI TIDAK ISLAMI* 


Syaikh Muhamad Abduh...., ulama besar dari Mesir pernah geram terhadap dunia Barat...., yang mengganggap Islam kuno dan terbelakang. 


Kepada Renan, filosof Prancis...., Abduh dengan lantang menjelaskan, bahwa agama Islam itu hebat...., 

cinta ilmu....,pendukung kemajuan...,dan lain sebagainya. 


Dengan ringan Renan...., yang juga pengamat dunia Timur itu mengatakan....: 


*“Saya tahu persis kehebatan semua nilai Islam dalam Al-Quran...., tapi tolong tunjukkan satu* _*komunitas*_

*Muslim di dunia yang bisa menggambarkan kehebatan ajaran Islam....”*. 


Dan Abduh pun terdiam.



Satu abad kemudian...., beberapa peneliti dari George Washington University ingin membuktikan tantangan Renan. 


Mereka menyusun lebih dari seratus nilai-nilai luhur Islam...., seperti kejujuran (shiddiq)....,

amanah...., keadilan....,

kebersihan....,ketepatan waktu.....,empati..., toleransii.., dan sederet ajaran Al-Quran serta akhlaq Rasulullah SAW. 


Berbekal sederet indikator yang mereka sebut sebagai *'islamicity index'* ..., mereka datang ke lebih dari 200 negara untuk mengukur seberapa Islami negara2- tsb. 


*Hasilnya......?* 


Selandia Baru dinobatkan sebagai negara paling Islami. 


Indonesia......?

Harus puas di urutan ke 140. 


Nasibnya tak jauh dengan negara-negara Islam lainnya...., yang kebanyakan bertengger di 'ranking' 100-200.



*Apa itu islam.....?* 


Bagaimana sebuah negara atau seseorang dikategorikan islami....? 


Kebanyakan ayat dan hadits menjelaskan Islam dengan menunjukkan indikasi2-nya...., bukan _definisi_. 


Misalnya hadits yang menjelaskan bahwa : 


“Seorang Muslim adalah *orang yang disekitarnya selamat dari tangan dan lisannya”.* 


Itu indikator. 


Atau hadits yang berbunyi : 


"Keutamaan Islam seseorang..., adalah yang *meninggalkan sesuatu yang tak bermanfaat”.* 


“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir...., *maka hormati tetangga ... hormati tamu."* 


*"Bicara yang baik atau diam”.* 


Jika kita koleksi sejumlah hadits yang menjelaskan tentang Islam dan Iman...., maka kita akan menemukan ratusan indikator ke-Islaman seseorang..., yang bisa juga diterapkan pada sebuah Kota..., bahkan Negara. 


Dengan indikator2-

diatas...., tak heran ketika Muhamad Abduh melawat ke Prancis..., akhirnya dia berkomentar : 


*“Saya tidak melihat Muslim di sini...., tapi merasakan (nilai-nilai) Islam...; sebaliknya di Mesir saya melihat begitu banyak Muslim...., tapi hampir tak melihat Islam”.*



Pengalaman serupa dirasakan Professor Afif Muhammad..., ketika berkesempatan ke Kanada..., yang merupakan negara paling Islami No.5. 


Beliau heran melihat penduduk di sana..., yang tak pernah mengunci pintu rumahnya. 


Saat salah seorang penduduk ditanya tentang hal ini...., mereka malah balik bertanya....: *“mengapa harus dikunci....?”* 


Di kesempatan lain....., masih di Kanada....., seorang pimpinan ormas Islam besar pernah ketinggalan kamera di halte bis. 


Setelah beberapa jam kembali ke tempat itu...., kamera masih tersimpan dengan posisi yang tak berubah. 


Sungguh ironis jika kita bandingkan dengan keadaan di Negeri Muslim..., yang _sendal jepit saja bisa hilang_ di rumah Allah yang Maha Melihat. 


Padahal jelas-jelas kata “iman” sama akar katanya dengan aman. 


Artinya...., jika semua penduduk beriman....., seharusnya bisa memberi rasa aman. 


Penduduk Kanada menemukan rasa aman...., padahal (mungkin) tanpa iman. 


Tetapi kita merasa tidak aman..., di tengah orang-orang yang (mengaku) beriman. 


Seorang teman bercerita....: di Jerman..., seorang ibu marah kepada seorang Indonesia yang menyeberang saat lampu penyeberangan masih merah. 


*“Saya mendidik anak saya bertahun-tahun untuk taat aturan...., hari ini Anda menghancurkannya.* 


*Anak saya ini melihat Anda melanggar aturan...., dan saya khawatir dia akan meniru Anda”.*



Sangat kontras dengan sebuah video di Youtube..., yang menayangkan seorang bapak di Jakarta...., dengan pakaian jubah dan sorban naik motor tanpa helm. 


Ketika ditangkap polisi karena melanggar...., si Bapak tersebut justru malah marah...dengan menyebutkan siapa dirinya... 


Maksudnya agar Polisi melepaskan nya..., karena dia adalah orang suci (?) 


*Mengapa kontradiksi ini bisa terjadi.....?* 


Syaikh Basuni....., seorang Ulama...., pernah berkirim surat kepada Muhamad Rashid Ridha....., ulama terkemuka dari Mesir. 


Suratnya berisi pertanyaan...: 


*"Limaadzaa taakhara muslimuuna wataqaddama ghairuhum....?"*

_( "Mengapa muslim terbelakang dan umat yang lain maju....?" )_ 


Surat itu dijawab panjang lebar..., dan dijadikan satu buku dengan judul yang dikutip dari pertanyaan itu. 


Inti dari jawaban Rasyid Ridha..: 

*Islam mundur karena meninggalkan ajarannya dan hidup dlm alam dalil-dalil*..., 

*Sementara Barat maju karena mampu berpikir dan berbuat.*



Umat Islam terbelakang ..., karena meninggalkan ajaran 'iqra' (membaca) dan cinta ilmu. 


Sistem pengajaran Islam menjadi dogmatis....,

Apa kata ustad/ulama menjadi hukum yang harus di ikuti....; tidak kritis dan mendebat ustad/ulama untuk mencari kebenaran ....,

Karena ustadz/ulama juga manusia yang sumber kesalahan. 


Akibatnya..., umat Islam sekarang cenderung anti kritik dan siap berperang....,

jika ada yang kritis mempertanyakan sesuatu. 


Tidak aneh dengan situasi seperti itu....,

Indonesia saat ini menempati urutan ke-111 dalam hal tradisi membaca dan mencari ilmu. 


Ajaran Islam hanya di tekankan pada hafalan dan mendengar semata....,

Bukan kritis dengan argumentasi serta menjadi paham.



Meninggalkan riset..., yang menjadi fondasi dasar berkembangnya IPTEK dan kemajuan peradaban. 


Muslim juga meninggalkan budaya disiplin dan amanah....,

Sehingga tak heran negara2- Muslim terpuruk di kategori *'low trust society'*...,  yang masyarakatnya sulit dipercaya dan sulit mempercayai orang lain..., alias *selalu penuh curiga.* 


Muslim juga meninggalkan budaya bersih yang menjadi ajaran Islam....,

Karena itu jangan heran jika kita melihat mobil-mobil mewah di kota-kota besar tiba-tiba melempar sampah ke jalan melalui jendela mobilnya. 


*Siapa yang salah....?* 


Mungkin yang salah yang membuat 'survey'... 


Seandainya keislaman sebuah negara itu diukur dari jumlah jama’ah hajinya..., pastilah Indonesia ada di ranking pertama. 


Andaikan hafalan Al Qur'an yang jadi ukuran...., Insyaa Allah negara2- Arab yang akan menempati rangking pertama. 


Sayangnya...,  parameter ke Islaman bukan hanya itu. 


Saudaraku yang dirahmati Allah..❗

Mari kita hidupkan kembali ajaran Islam yang dibawakan Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam dan beliau sendiri akhlaknya Al Quran. 


Teladan Rasulullah ini diikuti oleh para sahabat, tabiin dan ulama2 terdahulu yang sangat istiqomah.... 


Mari kita mulai dari diri kita masing2 kemudian dalam keluarga khususnya para balita generasi penerus, setelah itu hidup bertetangga dan selanjut dalam bermasyarakat. Insyaallah masyarakat yang islami akan terwujud dikemudian hari walaupun membutuh waktu yang lama dan diperlukan keteladanan pemimpin Islam terutama pemimpin rumah tangga. 


Mari kita mulai dari diri sendiri.  

Bismillah....🤲🏻



Wassalamualaikum wr wb

🙏🙏🙏