Minggu, 10 Desember 2023

Biografi Ustadz Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd.I. M.Pd

 


Biografi Ustadz Rahmad Fauzi Lubis Murid Kesayangan Ustadz Bangkok yang kini Populer dan Viral di Yutub

Rabu, 15 April 2020 22:04

   







Ustadz Fauzi Lubis yang kini banyak muncul di Youtube.

Samawat.CO.ID - Biodata dan profil lengkap Ustadz Rahmad Fauzi Lubis kini banyak dicari netizen (warganet).

Ustaz Fauzi Lubis adalah santri kesayangan  ulama karismatik, Buya Hasan Tanjung Lc, yang kini sangat populer dan viral di YuTub

Lalu siapa sebenarnya sosok Ustadz Fauzi Lubis Da'i Muda Milenial Moderat kocak yang kini menjadi primadona di YuTub?

Ustadz Rahmad Fauzi Lubis atau lebih dikenal dengan Ustadz Fauzi Lubis adalah salah satu Da'i Muda  (NU) yang berasal dari Desa Manegen, Kec. Padang Sidempuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumutra Utara, Indonesia, Dunia.

Ustadz Fauzi Lubis dikenal sebagai salah satu Dosen Muda sekaligus Da'i Milenial  yang mampu mampu memberikan warna tersendiri dalam dakwah beliau dan kini menetap dikota Pekanbaru Riau.

Dilansir Samawat.co.id dari situs blabla. Pekanbaru yang berjudul Fauzi Lubis: Dalam pengabdian. Adalah terpilih menjadi Dosen terbaik pada tahun 2019.

Ustadz Fauzi Lubis merupakan salah satu Muballigh yang bergelar Magister ( yang berpendidikan S2) tercatat sebagai Da'i Resmi dengan index 932 di MDI (Majelis Dakwah Islamiyah) kota Pekanbaru.

Pada sebuah kesempatan Prof  Khairunnas  berkata, “Ust Fauzi ini bisa menyampaikan tausyiah dengan humor namun tetap padat dengan materi.

Ustadz Fauzi Lubis keturunan Namora Pande Bosi, Profesi ayahnya seorang Pandai Besi, Saparuddin Lubis dari Desa Manegen, Psp Tenggara, Kota Psp, Sumut, sebuah desa yang terletak di perbatasan antara Psp dan Batang Angkola.

Dari silsilah keluarga ayah, dari buyut hingga generasi keempat kini merupakan orang orang yang agamis.

Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Ustadz Fauzi Lubis merupakan silsilah kelurga Besar Parsalakan, Ibunya berasal dari Desa Rimba Soping, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Padang Sidempuan.






Pendidikan

Ustadz Fauzi Lubis sejak kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya sendiri.

Di usia yang masih sangat belia, ia telah mengkhatamkan al-Quran dari gurunya yang waktu itu ngaji ke rumah guru yang bersangkutan.

Memang, dari kecil sudah nampak kecondongannya ke agama dan cinta relegius
Tercatat bahwa ustadz Fauzi Lubis masuk  Sekolah Dasar SDN 005 Manegen dan SDN 01 Rimba soping.

Menginjak usia remaja , ayahnya memasukkannya ke Pondok Pesantren Al- Anshor, asuhan Buya H. Sahdi Lubis, Lc. yang berada di Desa Manunggang Kec Psp Tenggara, Kota Psp. Sekitar 10 km arah Padang Sidempuan dari Mandailing.

Di Al-Anshor inilah Ustadz Fauzi terlihat sangat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits dan tafsir.

Saat mondok di sana pula ustadz fauzi belajar mendalami dirosah sastra.

Tapi Ustadz Fauzi tak lama dipondok ini, karena masih merasa kehausan ilmu ustadz fauzi memutuskan untuk hijrah kepondok Pesantren Syeikh Mhd Baqi Babussalam Basilam baru. Dibawah pengasuh Ustadz H.Asri Arifin, SH. yang Guru besarnya ketika itu adalah Buya Ma'badil Juhani atau yang sering kami sebut Buya basilam.

Dalam berbagai kesempatan, ia sering mendampingi gurunya Ustadz H. Hasan Tanjung, Lc.

Mulai dari sekadar berbincang santai, sampai mengawani Ustadz Hasan Tanjung Lc berceramah kemana mana dari kta hingga pelosok terpencil. Yg memang ketika itu tahun 2004 Usatz Hasan  sudah terkenal sebagai ustadz kondang, namun ketika itu belum ada yang masuk media.

Pada suatu ketika Ustadz Hasan Tanjung Lc menguji Ustadz Fauzi Lubis, ketika protokol sudah memanggil penceramahnya,  Ustadz Hasan tanjung lantas menyuruh ustadz Fauzi saja yg berceramah. Tanpa ada membantah Ustadz Fauzi pun berceramah sangat piawai membius jamaah, layaknya Ustadz Hasan Tanjung Lc. Sehingga taulah Ustadz Hasan bahwa Ustadz Fauzi memiliki bakat yang sangat hebat dalam berceramah.

Selain itu  juga kerap dijadikan contoh teladan oleh guru gurunya. Ustadz Fauzi selalu menyampaikan ceramah saat hari hari besar di Pondok baik dalam bahasa arab maupun bahasa indonesia.

Setelah Jago ceramah, diangkat menjadi guru Kaligrafi di Pondok, atas arahan ayahandanya beliau kembali lagi berhijrah ke Pondok Pesantren Darul Ikhlash Dalan Lidang Panyabungan di Mandailing Natal.

Gairah Tholabul Ilminya semakin meningkat, beliau dikenal sebagai singa podium dipondoknya, karena meraih juara 1 pidato ketika itu. Selain menjadi santri di Pondok Darul Ikhlash, beliau juga aktif belajar dan berMuzakaroh di Pondok Pesantren Musthofawiyah Purba baru.

Setelah selesai pendidikanya dipondok beliau hijarah lagi menuju kota Pekanbaru dan kuliyah mengambil jurusan tarbiyah di UIN Suska Riau dengan berbekal serta terbatas dan tinggal diMasjid.

Dengan penuh kesabaran dan memiliki mental baja maka 2014 beliau menyelesaikan pendidikan Starata satunya(S1) dengan Prestasi yang Best Ob The Best sangat mengagumkan.

Tidak sampai 7 bulan setelah selesai S1 maka Ustadz Fauzi Lubis pun bertekat bulat untuk mengambil S2 di Universitas yang sama, Selama S2 beliau sangat sederhana, menjadi Imam, berceramah dimana mana demi untuk bisa menyelesaiakn kuliyahnya. Alhamdulillah harapan manis itupun tercapai tahun 2016 beliaupun diberikan gelar Magister Pendidikan... dan sekarang  beliau adalah Dosen disalah di berbagai kampus di Propinsi Riau...
Jadi nama panjang beliau
Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd.I.MPd.




Biografi Ustadz Fauzi Lubis,S.Pd.I,.M.Pd.. Ustadz Seribu YouTube

 


Biografi Ustadz Rahmad Fauzi Lubis Murid Kesayangan Ustadz Bangkok yang kini Populer dan Viral di Yutub

Rabu, 15 April 2020 22:04

   






Ustadz Fauzi Lubis yang kini banyak muncul di Youtube.

Samawat.CO.ID - Biodata dan profil lengkap Ustadz Rahmad Fauzi Lubis kini banyak dicari netizen (warganet).

Ustaz Fauzi Lubis adalah santri kesayangan  ulama karismatik, Buya Hasan Tanjung Lc, yang kini sangat populer dan viral di YuTub

Lalu siapa sebenarnya sosok Ustadz Fauzi Lubis Da'i Muda Milenial Moderat kocak yang kini menjadi primadona di YuTub?

Ustadz Rahmad Fauzi Lubis atau lebih dikenal dengan Ustadz Fauzi Lubis adalah salah satu Da'i Muda  (NU) yang berasal dari Desa Manegen, Kec. Padang Sidempuan Tenggara, Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumutra Utara, Indonesia, Dunia.

Ustadz Fauzi Lubis dikenal sebagai salah satu Dosen Muda sekaligus Da'i Milenial  yang mampu mampu memberikan warna tersendiri dalam dakwah beliau dan kini menetap dikota Pekanbaru Riau.

Dilansir Samawat.co.id dari situs blabla. Pekanbaru yang berjudul Fauzi Lubis: Dalam pengabdian. Adalah terpilih menjadi Dosen terbaik pada tahun 2019.

Ustadz Fauzi Lubis merupakan salah satu Muballigh yang bergelar Magister ( yang berpendidikan S2) tercatat sebagai Da'i Resmi dengan index 932 di MDI (Majelis Dakwah Islamiyah) kota Pekanbaru.

Pada sebuah kesempatan Prof  Khairunnas  berkata, “Ust Fauzi ini bisa menyampaikan tausyiah dengan humor namun tetap padat dengan materi.

Ustadz Fauzi Lubis keturunan Namora Pande Bosi, Profesi ayahnya seorang Pandai Besi, Saparuddin Lubis dari Desa Manegen, Psp Tenggara, Kota Psp, Sumut, sebuah desa yang terletak di perbatasan antara Psp dan Batang Angkola.

Dari silsilah keluarga ayah, dari buyut hingga generasi keempat kini merupakan orang orang yang agamis.

Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Ustadz Fauzi Lubis merupakan silsilah kelurga Besar Parsalakan, Ibunya berasal dari Desa Rimba Soping, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Padang Sidempuan.






Pendidikan

Ustadz Fauzi Lubis sejak kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya sendiri.

Di usia yang masih sangat belia, ia telah mengkhatamkan al-Quran dari gurunya yang waktu itu ngaji ke rumah guru yang bersangkutan.

Memang, dari kecil sudah nampak kecondongannya ke agama dan cinta relegius
Tercatat bahwa ustadz Fauzi Lubis masuk  Sekolah Dasar SDN 005 Manegen dan SDN 01 Rimba soping.

Menginjak usia remaja , ayahnya memasukkannya ke Pondok Pesantren Al- Anshor, asuhan Buya H. Sahdi Lubis, Lc. yang berada di Desa Manunggang Kec Psp Tenggara, Kota Psp. Sekitar 10 km arah Padang Sidempuan dari Mandailing.

Di Al-Anshor inilah Ustadz Fauzi terlihat sangat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits dan tafsir.

Saat mondok di sana pula ustadz fauzi belajar mendalami dirosah sastra.

Tapi Ustadz Fauzi tak lama dipondok ini, karena masih merasa kehausan ilmu ustadz fauzi memutuskan untuk hijrah kepondok Pesantren Syeikh Mhd Baqi Babussalam Basilam baru. Dibawah pengasuh Ustadz H.Asri Arifin, SH. yang Guru besarnya ketika itu adalah Buya Ma'badil Juhani atau yang sering kami sebut Buya basilam.

Dalam berbagai kesempatan, ia sering mendampingi gurunya Ustadz H. Hasan Tanjung, Lc.

Mulai dari sekadar berbincang santai, sampai mengawani Ustadz Hasan Tanjung Lc berceramah kemana mana dari kta hingga pelosok terpencil. Yg memang ketika itu tahun 2004 Usatz Hasan  sudah terkenal sebagai ustadz kondang, namun ketika itu belum ada yang masuk media.

Pada suatu ketika Ustadz Hasan Tanjung Lc menguji Ustadz Fauzi Lubis, ketika protokol sudah memanggil penceramahnya,  Ustadz Hasan tanjung lantas menyuruh ustadz Fauzi saja yg berceramah. Tanpa ada membantah Ustadz Fauzi pun berceramah sangat piawai membius jamaah, layaknya Ustadz Hasan Tanjung Lc. Sehingga taulah Ustadz Hasan bahwa Ustadz Fauzi memiliki bakat yang sangat hebat dalam berceramah.

Selain itu  juga kerap dijadikan contoh teladan oleh guru gurunya. Ustadz Fauzi selalu menyampaikan ceramah saat hari hari besar di Pondok baik dalam bahasa arab maupun bahasa indonesia.

Setelah Jago ceramah, diangkat menjadi guru Kaligrafi di Pondok, atas arahan ayahandanya beliau kembali lagi berhijrah ke Pondok Pesantren Darul Ikhlash Dalan Lidang Panyabungan di Mandailing Natal.

Gairah Tholabul Ilminya semakin meningkat, beliau dikenal sebagai singa podium dipondoknya, karena meraih juara 1 pidato ketika itu. Selain menjadi santri di Pondok Darul Ikhlash, beliau juga aktif belajar dan berMuzakaroh di Pondok Pesantren Musthofawiyah Purba baru.

Setelah selesai pendidikanya dipondok beliau hijarah lagi menuju kota Pekanbaru dan kuliyah mengambil jurusan tarbiyah di UIN Suska Riau dengan berbekal serta terbatas dan tinggal diMasjid.

Dengan penuh kesabaran dan memiliki mental baja maka 2014 beliau menyelesaikan pendidikan Starata satunya(S1) dengan Prestasi yang Best Ob The Best sangat mengagumkan.

Tidak sampai 7 bulan setelah selesai S1 maka Ustadz Fauzi Lubis pun bertekat bulat untuk mengambil S2 di Universitas yang sama, Selama S2 beliau sangat sederhana, menjadi Imam, berceramah dimana mana demi untuk bisa menyelesaiakn kuliyahnya. Alhamdulillah harapan manis itupun tercapai tahun 2016 beliaupun diberikan gelar Magister Pendidikan... dan sekarang  beliau adalah Dosen disalah di berbagai kampus di Propinsi Riau...
Jadi nama panjang beliau
Rahmad Fauzi Lubis, S.Pd.I.MPd.




Jumat, 20 Oktober 2023

Sekolahkan Anak ke Psantren Sebagai Wujud Rasa Cinta Kepada Agama Islam

Wahai pesantrenku...Aku akan selalu mengenang jasa jasamuMulai dari sekarang,nanti,hingga ajal menjemputkuKau bak mata air bening yang mengalirkan hidayah dan pencerahan Ilahi yang tak bertepi,Pesantren ku,Air mata benih itu terus mengalir mencerahkan, mencahayakan hakekat kearifan,Kau penjaga gawang nasionalisme negeri ini,Kau perawat budaya luhur bangsa ini,Kau pembimbing suci keimanan umat ini,Kau tak goyah dihempas badai globalisasi,Tak tergilas arus modernisasi,Tak lekang oleh panas,Tak lapuk oleh hujan,Karena ayat-ayat suci dan sunah nabi selalu menjadi tarikan nafas suci mu,Pesantren ku,Disitu Aku belajar menuntut Ilmu Disitu Aku Membentuk jatidiri Disitu aku belajar berbakti kepada guru dan orang tua Disitu Aku belajar Mandiri agar menjadi pribadi yang baik Disitu Aku belajar memimpin diri sendiri Disitu aku belajar memimpin umat Disitu Aku belajar memimpin Masyarakat Disitu Aku belajar memimpin rakyat Disitu aku belajar kebenaranJauh ku peri Untuk mencari jati diri Mencari ilmu agama, untuk kebahagiaan dunia Tidak pula kebahagian akhirat Menembus dinginnya malam Menempu parjalanan waktu Coretan demi coretan  telah banyak menghias setiap hati dan relung pikiran berdo’a kepada tuhan agar mendapat masa depan yang hanya dapat dipandang dalam kesunyian malam menjadi orang yang terpandangSedih senang kami hadapi dengan kebersamaan Bagai sebuah keluarga yang saling melengkapi satu sama lain Berangkat mencari ilmu Untuk mencari ridho Allah Berusaha mandiriMengaji siang dan malam Kadangsambil bercandaNamun kadang tertidur Bangunan bertingkat dua itu dijadikan komplekTempat santri mencari ilmu Dihiasi pula denan mesjid yang berdiri dengan kokohnyaSebagai tempat ibadah kepada allahWalau pulang membayangi benakku tapi tekad sudah di dadaku Untuk mencari ilmu agama Di pondok pesantren yang tercintaby FAUZI LUBIS, M.Pd.I
x

TANPA PENDIDIKAN SEMUA AKAN TERASA SULIT


MENGHARGAI WAKTU DISETIAP SENDI KEHIDUPAN OLEH USTADZ FAUZI S.Pd.I,.M.Pd


10 HAL YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-'ASHR
BY USTADZ FAUZI, M.Pd

Makna surat Al Ashr bisa kita pelajari dengan baik jika anda mau, karena di dalam Al Qur’an sudah dijelaskan secara rinci mengenai hal tersebut. Alahkah baiknya sebagai hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa sebaiknya mempelajari serta mengamalkannya.
Di dalam surat Al Ashr di dalamnya terkandung pesan tersirat mengenai membebaskan diri dari hal – hal yang merugikan. Berikut firman Allah Swt, bisa anda simak di bawah ini :
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr)
Surat Al ‘Ashr ialah salah satu surat yang ada di dalam Al Qur’an yang sudah banyak dihafalkan oleh berbagai kaum muslim dengan alasan karena ayatnya pendek, simpel dan juga sangat mudah untuk dihafalkan.
Tetapi sayangnya, mengenai arti tersirat yang ada di dalamnya sangatlah sedikit di antara mereka kaum muslimin yang bisa mendapatkan makna serta memahaminya dengan baik. Walaupun surat termasuk dalam surat yang pendek, namun ternyata mempunya makna yang terkandung yang sangat dalam.
Oleh karena itulah Imam Asy Syafi’i rahimahullah akhirnya mengungkapkan pendapatnya :
”Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/499)
Selanjutnya dari pendapat Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar.” (Syarh Tsalatsatul Ushul)
Berikut penjelasan mengenai makna yang terkandung di dalamnya :
1. Iman Yang Dilandasi Dengan Ilmu Pengetahuan
Di dalam surat ini Allah Swt menyampaikan penjelasannya bahwa seluruh manusia yang memang benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian disini mempunyai maksud yang ada dalam ayat ini bisa saja bersifat mutlak, artinya manusia akan merugi di dunia dan juga di akhirat, tidak akan memperoleh suatu kenikmatan dan tentunya mereka akan mendapatkan tempat khusus yakni dimasukkan ke dalam neraka.

Mungkin bisa jadi mereka hanya akan mengalami suatu kerugian itu dari satu sisi saja. Oleh sebab itulah, maka di dalam surat Al Ashr Allah menjelaskan bahwa kerugian – kerugian yang pasti akan didapatkan oleh para umat manusia terkecuali mereka yang mempunyai empat kategori yang sudah dibahas di dalam surat tersebut.  (Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934)
Kategori pertama yakni mengenai beriman kepada Allah Swt. Mengenai keimanan disini tidak akan bisa terwujud tanpa adanya ilmu di dalamnya. Karena keimanan bisa dikatakan sebagai cabang dari ilmu itu sendiri dan kemudian keimanan tidak bisa menjadi sempurna apabila tanpa adanya ilmu.
Ilmu yang dimaksud di atas ialah ilmu agama. Sebagai seorang muslim anda tentunya mempunyai kewajiban untuk memahami dan juga mempelajari dari setiap ilmu yang diperlukan oleh seorang mukallaf mengenai berbagai masalah yang mereka tengah hadapi khususnya permasalahan agamanya.

Seperti halnya mengenai prinsip – prinsip keimanan dan juga syari’at-syari’at Islam. Bermacam – macam lmu yang mengulas tentang kewajiban yang harus mereka hindari berupa sesuatu yang memang diharamkan, kemudian hal apa saja yang mereka perlukan di dalam mu’amalah dan masih banyak lagi.
Berikut sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
”Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah nomor 224)
”Seorang wajib menuntut ilmu yang bisa  membuat dirinya mampu menegakkan agama.”  (Al Furu’ 1/525)
Berikut firman Allah mengenai hal ini :
”Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Quran itu dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.”(Asy Syuura: 52)
2. Mengamalkan Ilmu yang Kita Punyai dan Ketahui
Hal ini dijelaskan di dalam Hadits, anda bisa simak di bawah ini :
”Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim.” (Dikutip dari Hushul al-Ma’mul).
”Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.” (HR. Ad Darimi nomor 537 dengan sanad shahih).
3. Berdakwah di Jalan yang Allah Ridhoi
Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an dan Hadits, anda bisa simak di bawah ini :
“Katakanlah, “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf: 108).
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fushshilat : 33)
”Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian, hingga ia senang apabila saudaranya memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR. Bukhari nomor 13)
4. Banyak Bersabar Dalam Melakukan Proses Dakwah
Hal ini dijelaskan di dalam Al Qur’an, anda bisa simak di bawah ini :
”Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) para rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka” (QS. Al-An’am : 34).
”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman :17)
5. Mereka yang Beramal Sholeh
Mereka – mereka yang beramal sholeh tidak tergolong dalam orang – orang yang merugi seperti yang dijelaskan dalam surat Al Ashr. Amal sholeh disini ialah perbuatan yang baik dari segi lahir maupun dari segi batin. Mengamalkan semua yang diwajibkan dan disunahkan oleh Allah Swt.
Baca juga :
6. Mereka yang Saling Menasehati dan Mengingatkan Dalam Kebaikan
Saling menasehati dan juga mengingatkan antara umat muslim terutama dalam hal kebaikan bukanlah tergolong dalam hal yang merugikan seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Ashr. Justru anda akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik karena sering mengingatkan (mengamalkan kebaikan) kepada orang lain.
7. Mereka yang Saling Menasehati Mengenai Kesabaran
Saling menasehati antara umat muslim terutama dalam hal kebaikan bukanlah termasuk dalam hal yang merugikan seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Ashr. Justru anda akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik karena sering menasehati (mengamalkan kebaikan) mengenai bagaimana cara bersabar dan menghadapi masalah kepada orang lain.
8. Sukses Pada Diri Sendiri dan Juga Untuk Orang Lain
”Maka dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang besar.” (Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934)
9. Mengajarkan Tentang Keikhlasan
Sebagaimana sesuai dengan firman Allah : “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. az- Zumar [39] : 22)
10. Mengikuti Ajaran Rasulullah Saw
Sebagaimana sesuai dengan firman Allah : “… apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka ; terimalah, dan apa yarvg dilarangnya bagirnu, maka tihggalkanlah. dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-Nya.” (QS. al-Hasyr [56] : 7)
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai makna surat Al Ashr di atas yang diulas secara detail dan dikemas dengan menarik, diharapkan bisa membantu memudahkan dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi.
Sehingga nantinya mungkin bias dijadikan sebagai bahan referensi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari dan menambah wawasan bagi anda. Sampai disini dulu ya artikel kali yang membahas mengenai makna surat Al Ashr. Semoga bisa bermanfaat bagi anda dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktu untuk membaca artikel saya ini.