Wahai Suami Lemah Lembutlah Kepada Istrimu Karena
Engkau Pelindung Dan Pemimpin Bagi Istrimu. USTADZ FAUZI
LUBIS, S.Pd.I,.M.Pd
berikan mahar kepada istri.
“Berikanlah mahar kepada
wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.”
(An-Nisa`:4)
Engkau Menjadi pelindung dan pemimpin bagi istri
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan
(istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas
sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan
nafkah dan hartanya.” (Q.S. An-Nisa:34)
Berlemah-lembut dalam memperlakukan, mendidik dan
memimpin istri
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir,
janganlah dia mengganggu tetangganya, dan perlakukanlah wanita dengan baik.
Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesungguhnya
bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau
bermaksud meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jika engkau
membiarkannya, maka ia akan tetap bengkok. Oleh karena itu, perlakukanlah
wanita dengan baik.” (HR. Al-Bukhari Muslim)
Berikanlah nafkah kepada istri
“Engkau beri makan istrimu apabila engkau makan, dan
engkau beri pakaian bila engkau berpakaian. Janganlah engkau memukul wajahnya,
jangan menjelekkannya, dan jangan memboikotnya (mendiamkannya) kecuali di dalam
rumah.” (HR. Abu Dawud)
“Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri
kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka
adalah mereka tidak boleh membiarkan seseorang yang tidak kalian sukai untuk
menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengizinkan orang yang kalian
benci untuk memasuki rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah
kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka.” (HR.
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
jangan menyebarkan aib istri
“Manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah
pada hari Kiamat adalah laki-laki yang ‘mendatangi’ istrinya, dan wanita itu
pun ‘mendatangi’ suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia istrinya.” (HR.
Muslim)
Berbuat baik (ma’ruf) dan sabar terhadap istri
“Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah
yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada
istri-istrinya.” (HR. At-Tirmidzi)
“Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas
perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang
Allah berikan kepada Ayyub a.s atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan
barang siapa – diantara para istri – bersabar atas perilaku buruk suaminya,
maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiyah,
istri fir’aun.” (HR. Nasa`i dan Ibnu Majah)
Bantulah istri
untuk taat kepada Allah SWT, menjaganya dari api neraka, dan memberikan
pengajaran agama
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan
ditanya tentang kepemimpinannya. Penguasa yang memimpin atas manusia adalah
pemimpin dan ia akan ditanya tentang mereka dan seorang pria adalah pemimpin
atas keluarganya, dan ia akan ditanya tentang mereka.” (HR. Bukhari, Muslim,
at-Tirmidzi, Abu-Dawud, Ahmad)
Engkau berhak cemburu dan menjaganya
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan
putri-putrimu serta wanita-wanita kaum mukminin, hendaklah mereka mengulurkan
jilbab-jilbab mereka di atas tubuh mereka. Yang demikian itu lebih pantas bagi
mereka untuk dikenali (sebagai wanita merdeka dan wanita baik-baik) hingga
mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Penyayang”.
(Al-Ahzab: 59)
Dalam kesempatan lain Rasulullah saw bersabda,
“Ingatlah, orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling
baik budi pekertinya. Orang yang paling baik budi pekertinya adalah yang paling
baik perlakuannya terhadap istrinya.” (HR At Tirmidzi)
“Janganlah seorang mukmin memarahi istrinya ataupun
seorang wanita beriman. Jika tidak suka terhadap salah satu sifatnya, maka
pasti ada sifat lainnya yang menyenangkan. Dunia ini adalah suatu kesenangan
yang sementara, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang
shalehah.” (HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar